Sabtu, 28 Juni 2008

Bentuk Ideal Bangunan Tahan Gempa

pengalaman merupakan guru terbaik. Berdasar kerusakan ada benarnya jugayang ditimbulkan oleh gempa, khususnya pada bangunan sederhana, perlu diperhatikan bzeberapa hal berkaitan dengan struktur bangunan yang akan dibangun. Bentuk ideal bangunan tahan gempa, secara struktur memiliki bentuk yang sederhana, kompak dan simetris pada kedua arah. Hal ini dimaksudkan agar bangunan mempunyai kekakuan yang cukup besar terhadap pengaruh momen puntir yang diakibatkan oleh gempa. Menurut Sudarmadi bangunan dengan bentuk yang sederhana dan simetris seperti bujur sangkar, persegi panjang, atau lingkaran, mempunyai ketahanan yang paling baik terhadap pengaruh gempa meskipun secara estetika dinilai sangat kurang.
Struktur bangunan tidak boleh terlalu langsing, baik denah maupun potongannya dengan kekakuan yang cukup. Struktur bangunan yang mempunyai perbandingan antara tinggi dan lebar bangunan yang besar, akan mengalami simpangan lateral cukup besar akibat gempa. Simpangan lateral yang besar akan mengakibatkan terjadinya momen-momen sekunder pada bangunan (pengaruh P-delta). Selain itu pada struktur bangunan yang langsing, beban gempa dapat mengakibatkan momen guling yang besar.
Distribusi kekakuan dan kekuatan struktur sepanjang tinggi bangunan harus seragam dan konsisten. Dalam perencanaan struktur tahan gempa, perlu dihindari adanya perubahan kekakuan mendadak pada arah vertikal dari bangunan. Jika konfigurasi struktur dalam arah vertikal tidak seragam dan konsisten, bila terjadi suatu getaran yang besar, akan mengakibatkan keruntuhan pada bagian bangunan dengan tingkat kakakuan rendah.
Untuk mendapatkan struktur yang kuat terhadap pengaruh gempa sekaligus ekonomis, perlu dirancang struktur yang kaku pada saat terjadi gempa kuat. Sehingga pada saat terjadi gempa kuat, struktur mempunyai kemampuan untuk menghalangi deformasi yang besar tanpa mengakibatkan keruntuhan.
Sudarmardi menambahkan, kerusakan gedung akibat gempa dapat diminimalisir dengan beberapa sistem penahan gempa lainnya. Seperti sistem base isolation dengan menggunakan bantalan karet yang dikenal dengan seismic bearing. Atau sistem dinding geser yang dikenal dengan shear wall yang berguna sebagai penahan gerakan gempa dari samping
.

Tidak ada komentar: